Yang Dibully Dapat Beasiswa
Tuesday, 30 June 2020
Add Comment
Bullying atau perundungan ibarat duri didalam iklim pendidikan di Indonesia. Hampir 1/2 berasal dari siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan. Hasil ini didapat berasal dari Penilaian Siswa Internasional atau OECD Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang baru saja dirilis terhadap Selasa (3/12) lalu.
Artikel Terkait
Pada tepat yang sama, 80 prosen siswa Indonesia mengaku mesti menopang anak-anak yang mengalami perundungan. Sementara sebanyak 17 prosen siswa mengaku kesepian. Laporan terhitung mencatat, sebanyak 21 prosen siswa Indonesia pernah bolos sekolah dan 52 prosen dilaporkan berkunjung terlambat ke sekolah.
"Di banyak negara, bullying jadi alasan siswa untuk bolos sekolah. Sedangkan siswa yang menjunjung sekolah dan terima dukungan yang besar berasal dari orang tua lebih kecil bisa saja untuk bolos sekolah," seterusnya bunyi info formal OECD.
Studi ini dijalankan terhadap 6 ribu anak berusia 15 th. berasal dari 79 negara OECD masing-masing tiga th. sekali. Kasus perundungan sesungguhnya banyak berlangsung terhadap anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 107 anak jadi korban perundungan di sekolah terhadap 2018 lalu.
Dampak yang ditimbulkan perundungan berlangsung terhadap lebih dari satu tingkat. Perundungan mampu menurunkan semangat seorang anak bersekolah, menghambat prestasi, meningkatkan agresivitas anak, sampai mengundang depresi. Jika tidak ditangani dengan baik, perundungan bakal berpengaruh terhadap jaman depan anak.
0 Response to "Yang Dibully Dapat Beasiswa"
Post a Comment